“Dan di atas tiap-tiap pemilik ilmu, ada yang jauh lebih berilmu..”
(Qs. Yuusuf: 76)

“Siapa temanmu yang paling pintar?” 

Kita mungkin pernah ditanya kayak gitu. Mungkin oleh ayah bunda, om tante, kakek nenek, atau lainnya. Atau bahkan mungkin kita bertanya pada diri sendiri: siapa ya temanku yang paling pintar?

Yang paling mudah ya kita melihat dari nilai ulangannya atau peringkat terbaik nilai di rapotnya. Dan seandainya ternyata kamu sendiri yang nilai ulangannya paling baik, dan nilai rapotnya juga terbaik, apakah kamu PeDe mengatakan kalau kamu paling pintar di kelas?

Terus kalau pertanyaan ditingkatkan: siapa yang paling pintar di sekolahmu? Apakah kamu PeDe mengatakan kalau kamu adalah siswa paling pintar di sekolah?

Kalau ditingkatkan lagi: Siapa siswa paling pintar se-Kabupaten/Kota-mu? Kalau misalnya kamu baru saja menerima penghargaan sebagai siswa berprestasi tingkat kabupaten, apakah PeDe mengatakan kalau kamu siswa paling pintar se-Kabupaten/Kota?

Nah, cerita ini pernah terjadi pada seorang Nabi yang namanya paling banyak disebut dalam Al-Qur’an yaitu Nabi Musa AS.

Dalam riwayat Imam Bukhari dari Ubay bin Ka’ab, bahwasanya suatu ketika Nabi Musa Berkhutbah di hadapan Bani Israil. Di tengah-tengah beliau berkhutbah, ada orang yang bertanya, “Siapakah manusia yang paling alim, yang paling pandai di dunia ini?”

Dengan PeDe-nya Nabi Musa menjawab, “AKU”

Atas peristiwa itu, Allah kemudian menegurnya karena beliau tidak mengembalikan ilmu itu kepada-Nya. Kemudian Allah mewahyukan, “Aku mempunyai seorang hamba di tempat pertemuan dua laut yang lebih alim dari padamu.”

Dalam riwayat lain, suatu ketika saat Nabi Musa sedang berada di tengah-tengah kaumnya, Bani Israil, ada seorang yang datang. Kepada Nabi Musa ia bertanya, “Wahai Musa, apakah kamu mengetahui seseorang yang lebih berilmu dari dirimu?”

“Tidak ada,” jawab Nabi Musa.

Maka, Allah pun mewahyukan kepadanya, “Ada. Dia adalah hamba Kami, Khidhir.”

Mendapat kabar dari Allah seperti itu, Nabi Musa segera bertanya keberadaan Khidhir, ia ingin bertemu dan belajar pada Khidhir.

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, ‘Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun’.” (Qs. Al-Kahfi [18]: 60) 

Saya takjub dengan ucapan dan sikap Nabi Musa dalam ayat tersebut. Bayangkan saja, sebelumnya beliau mengaku sebagai orang yang paling pandai di muka bumi, tapi begitu diberi tahu ada orang yang lebih pandai darinya, beliau segera bergegas ingin belajar kepada orang tersebut. Walaupun ia tidak kenal dan tahu reputasi orang tersebut, tetapi ia bersemangat untuk menimba ilmu darinya.

Inilah semangat Nabi Musa yang perlu kita teladani. Ia begitu semangat untuk menunut ilmu tiada henti. Betapapun jauh dan sulitnya perjalanan untuk sampai di tempat berkumpulnya dua lautan, hal itu tidak menyurutkan tekad dan semangat Nabi Musa. Bahkan, ia rela kalau harus berjalan sampai bertahun-tahun untuk bisa bertemu dengan orang yang lebih alim darinya.

Semoga kita bisa meneladani semangat Nabi Musa AS dalam menuntut ilmu. Bahwa sepintar apapun kita, pasti masih banyak hal yang kita tidak tahu ilmunya. Sebab, ilmu yang kita miliki sejatinya hanyalah setetes dari lautan ilmu yang ada.

Tag :
buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Badas, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Banyakan, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Gampengrejo, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Grogol, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Gurah, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kandat, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kayen Kidul, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kediri Kota, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kepung, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kras, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Kunjang, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Mojo, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Mojoroto, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Ngadiluwih, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Ngancar, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Ngasem, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Pagu, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Papar, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Pare, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Pesantren, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Plemahan, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Plosoklaten, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Puncu, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Purwoasri, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Ringinrejo, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Semen, buku Pelajar Berprestasi Best Seller Di Tarokan