Buat Stereotip Remaja yang Positif

Tahu nggak kamu apa itu stereotip? Kalau dalam psikologi, stereotip adalah suatu kategori umum yang merefleksikan kesan dan keyakinan kita tentang manusia. Semua stereotip merujuk pada citra tentang seperti apa anggota dari kelompok tertentu.

Kalau dengar kata ‘Orang Jogja’, apa yang ada dalam pikiran kalian? 

Atau kalau dengar kata ‘Orang Madura’, ‘Orang Batak’, ‘Orang Bugis’, ‘Urang Sunda’ dan ‘Orang’ lainnya, apa yang ada dalam pikiran kalian? 

Apa yang ada dalam pikiran Anda, kesan Anda pada orang tersebut, itulah yang disebut stereotip.

Misalnya, ketika mendengar kata ‘Orang Jogja’ yang kita pikirkan adalah orang yang halus dan santun. Suatu ketika, kita bertemu dengan orang Jogja yang ternyata gaya bicaranya keras dan kasar. Apa yang ada dalam benak kita saat itu? Yup, pasti kan membatin, “Masak sih orang jogja begini. Kan orang jogja itu orangnya halus.” Inilah stereotip. Sampai sini paham ya?

Nah, kalau boleh tahu nih, apa sih stereotip tentang remaja yang ada dalam diri kalian?

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Saya sangat berharap bahwa jawaban Anda di atas berisi hal-hal yang positif.

Sebab, sejauh yang saya ketahui, stereotip tentang remaja itu banyak negatifnya: Remaja itu susah diatur, remaja itu suka membangkang, remaja itu suka membantah, remaja itu malas belajar, remaja itu suka bikin masalah, dan masih banyak stereotip negatif lainnya. 

Begitu negatifnya setereotip tentang remaja ini, sampai Dr. James E. Garder bercerita, bahwa ketika beliau ingin menulis buku Memahami Gejolak Masa Remaja, seorang rekannya yang merupakan ahli psikologi mengatakan, “Cara terbaik  untuk menangani remaja ialah dengan mengunci mereka di dalam gudang pada saat mereka berumur 12 tahun, lalu melepaskannya kembali nanti pada saat mereka berusia 20 tahun.”

Saat menulis buku ini, saya mencoba mencari-cari refrensi buku tentang remaja di Perpustakaan Nasional Bung Karno Blitar. Ternyata judulnya juga banyak yang negatif. Misalnya: Awas! Di Rumah Anda Ada Remaja, Tolong Aku Punya Anak Remaja, dan lainnya.

Nah, bagi kalian yang merasa sebagai remaja, yuk ubah stereotif tentang remaja menjadi yang positif. Caranya? Ya perbaiki diri. Buktikan pada dunia bahwa remaja juga bisa baik. Minimal kita harus yakin dulu pada diri kita, bahwa remaja juga punya stereotip yang positif.

Mengakhiri tulisan ini, ayo buat lagi stereotip remaja yang positif. Ingat, yang baik-baik saja. Setidaknya ini mejadi harapan, bagaimana kalian akan menjalani masa remaja ini.

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Remaja itu ………………………………………..

Tag :
konsultasi Psikologi Remaja Di Bakung, konsultasi Psikologi Remaja Di Binangun, konsultasi Psikologi Remaja Di Doko, konsultasi Psikologi Remaja Di Garum, konsultasi Psikologi Remaja Di Kanigoro, konsultasi Psikologi Remaja Di Kepanjen Kidul, konsultasi Psikologi Remaja Di Kesamben, konsultasi Psikologi Remaja Di Nglegok, konsultasi Psikologi Remaja Di Ponggok, konsultasi Psikologi Remaja Di Sanan Kulon, konsultasi Psikologi Remaja Di Sanan Wetan, konsultasi Psikologi Remaja Di Selopuro, konsultasi Psikologi Remaja Di Selorejo, konsultasi Psikologi Remaja Di Srengat, konsultasi Psikologi Remaja Di Sutojayan, konsultasi Psikologi Remaja Di Talun, konsultasi Psikologi Remaja Di Udanawu, konsultasi Psikologi Remaja Di Wates, konsultasi Psikologi Remaja Di Wlingi, konsultasi Psikologi Remaja Di Wonodadi, konsultasi Psikologi Remaja Di Wonotirto